Friday, January 4, 2013

Uji-tes Emosional.


Coba lo buka youtube, terus search keyword: "I ate your halloween candy."
Di situ lo bakal nemuin para Mommy lagi ngerjain anak-anaknya. 

Seperti kita tahu, momen halloween di sono memang sakral banget, terutama buat anak-anak. Di malam halloween, bocah-bocah yang berusia antara 2 sampai 12 tahun itu bakal menyatroni rumah-rumah di sekitar kompleks mereka buat malakin permen sambil neriakin kalimat yang bernada ancaman, "Trick or treat?!" Tentu aja si penghuni rumah bakal ngasih permen atau coklat buat mereka. Sepertinya itu lebih aman dan murah daripada harus milih dijahilin.

Perjuangan berburu permen dan coklat itu pun bakal berakhir tengah malam, dimana kantong yang mereka bawa udah penuh sama cemilan-cemilan manis itu. Bagi mereka, berburu permen dan cokelat semalaman memiliki keasikan tersendiri dan kepuasan batin yang nggak bisa dinilai sama uang jajan. Di sanalah mereka belajar sesuatu yang penting untuk pertama kalinya: Hidup bukan sekedar perjuangan, melainkan persaingan. Siapa yang paling sukses, dialah yang memperoleh permen terbanyak. Siapapun juaranya, dialah bocah yang bakal diakui kehebatannya di komunitasnya. Seru, ya? 

Nah, coba sekarang lo bayangin, apa yang terjadi seandainya saat mereka bangun di pagi hari, lalu mendapati permen-permen hasil perjuangan mereka raib dari kantongnya? Sang Mommy tiba-tiba menghampiri anak-anaknya dan memberikan sebuah pengakuan, "Honey, i need to tell you something ... Ummm, last night, when i was hungry ... I ate all your halloween candy." 

DEGGG!!

Di sini lo bakal melihat berbagai ekspresi shock dari anak-anak mereka. Kalau lo nggak ngakak atau nggak ngerasa gemes nyimak tingkah mereka, please, hati lo mungkin udah abis dimakan rayap tadi malam.

Inilah reaksi-reaksi yang berhasil direkam sama para Mommy tadi:
Ada yang melotot tajam seolah nggak percaya, ada yang nangis sembari membanting botol minuman, ada yang ngancam-ngancam mau kabur dari rumah, ada yang jejeritan histeris sembari bersumpah serapah, ada yang teriak "I HATE YOU!!", ada yang menitikkan air mata seraya berucap "I'm not mad at you ... I'm just sad." Dan yang mencengangkan, ada bocah umur 5 tahun yang jelas-jelas belum paham apa itu pengorbanan, ternyata mampu bersikap dewasa dengan bilang "It's allright ... I just wanna make you feel happy," katanya dengan mata merah dan berkaca-kaca.

Awesome, kan? Kalau lo ada di posisi mereka saat itu, dan menyadari betapa jahatnya nyokap lo, reaksi mana yang bakal lo tunjukin saat tahu beliau memakan habis semua hasil perjuangan lo? Jangan ngaku-ngaku ya, gue nggak bakal percaya kalau lo milih reaksi bocah yang terakhir. Muahaha ... *ngakak bejat*

Inilah yang jadi tolak ukur gue juga saat harus menyampaikan kabar nggak enak didengar sama kalian tadi malem, "LOLs, maaf ya, cermisnya* belum bisa di-share sekarang. Idenya masih diracik, dan nggak tahu kenapa tiba-tiba triler-nya jadi berantakan ..." *plus emot sedih en nyesel*
(cermis: cerita misteri)

Beberapa saat kemudian, mention dengan berbagai reaksi pun berhamburan masuk. 

Ada yang kecewa, ada yang ngutuk gue, ada yang bersumpah serapah juga, ada yang lempeng-lempeng aja, ada yang kata-katanya nggak pantes dilontarkan sampai-sampai bikin gue sedih en sakit hati. Lalu, ada juga yang girang karena dia penakut dan akhirnya nggak perlu nge-mute akun gue, ada yang cuma ngasih emot nangis kejer, ada yang ngancam-ngancam mau nge-unfollow, ada yang minta gue turun dari jabatan gubernur gue,ada yang spontan nyekek neneknya saking emosinya, sampai kata-kata yang isinya tetep ngedukung gue dan berharap cermisnya bakal lebih seru lagi dari yang udah-udah.

Hfhhh .... 

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini gue udah share langsung jawaban-jawaban atas reaksi itu. Nggak pake rekayasa, nggak pake embel-embel apapun apalagi editan. 
Lalu, kenapa nggak di-capture aja, nyol? Udah gue coba, tapi mention dan retweet yang masuk kurang rapi. Jadi kalau disimak via picture, nggak nyaman ngebacanya.

Gue ulang lagi tweet 'kabar buruk'nya ya:
"LOLs, maaf ya, cermisnya belum bisa di-share sekarang. Idenya masih diracik, dan nggak tahu kenapa tiba-tiba triler-nya jadi berantakan ..." *plus emot sedih en nyesel*


Dan inilah reaksi-reaksi yang muncul kemudian:


@mymalfoy menjawab: "Malam ini! Pokoknya harus malam ini! Aku tunggu."

Kan idenya belum jadi. Kalau maksa di-share, terus nggak jelas ceritanya gimana?

@aprelaputri menjawab: "Aku nangis loh, om." T.T

Yang model begini, nih. Kadang bikin gue malah makin ngerasa bersalah. Hiks ...

@thahirahhh menjawab: "Ah elaah, si Onyol!! Ngeselin banget emang! Huh!!" :/

Speechless aja.

@MDerryPratama menjawab: "Kampret!! Udah ditungguin juga drtd!"

Speechless banget.

@NNahomaera menjawab: "Jiah, onyol. Padahal malam ini gue bela-belain on demi baca cermis lo!" :'(

Speechless kebangetan.

@galangraha menjawab: "Nyol, malam ini kamu ga bikin aku puas! Aku kecewa!"

Dipikirnya gue gigolo kali.

@spidHerman menjawab: "Lo tuh kayak anggota dewan aja, Nyol. Cuma janji-janji aja, tapi ga ada bukti!"

Nusuk, yaa .... Disamainnya sama pejabat pula. Sebusuk-busuknya analogi ... *nangis ngondek*

@Kundahyan74 menjawab: *exit*

Singkat, sih. Tapi kok nampar ya ...

@Hoppahh menjawab: "Mati lo Nyol, mati!" *plus emot nodongin laras panjang*

*hands up*

@namadisamarkan menjawab: "Ah, dasar ****** lo! ********* ****** gue ********* ****!! *unfollow*

*ngelus-ngelus dada plus istighfar* 
Nggak apa-apa. Gue nggak marah. Justru kemarahan membabi butanya doi ini gue acungi jempol. Segitu cintanya dia sama cermis gue, sampai-sampai emosinya meluap dahsyat saat gue absen nyermis lagi. 
Umm, lagi pula doi nggak bener-bener nge-unfollow gue ternyata. She mad at me, because she loves me ... Ah, cinta itu rumit ya. Terkadang dia bersembunyi dibalik kemurkaan, lalu meluap bersama kobaran api yang mematikan.

@D_aryaniii menjawab: "Oke deh. Pas banget gue lagi ga ada pulsa internet."

Ternyata alasan ekonomi ... 
*jadi inget waktu sekolah dulu. Gue beli kartu SIM perdana buat diliatin ke nyokap sebagai modus operandi, "Mak, ni onyol udah beli kartunya, tinggal hape-nya aja yang belum. Nomornya expire minggu depan, mak. Jadi harus cepet-cepet," tipu gue, sehari sebelum nyokap ngebongkar celengannya.

@veedeviii menjawab: "Yaaaah, padahal udah nungguin dari tahun kemaren."

Pinter amat nge-galau-innya. Kesannya gue absen nyermis lama banget, padahal emang baru ganti tahun.

@ZakieraFN menjawab: "Nonton SMTown aja, Nyol. Sekali-sekali ga horror gitu!"

Ide bagus. Gue langsung ngikutin sarannya. Alhamdulillah, nggak sampai 5 menit kemudian, gue ketiduran.

@randhikayuda menjawab: "No problemos domestosnomos, Nyol." *bakar obat nyamuk*

Thankiss. Untung hastar-nya nggak bakar gue.

@Rossifumi_Ngk menjawab: "Tenang aja. Gue orang tersabar ke-8 versi majalah Playboy."

Thankiss lagi. Nah, terus orang tersabar posisi pertamanya siapa?

@MilanTutuarima menjawab: "Cermisnya kapan aja gue tunggu, Nyol. Chemungud!"

*terharu*

@justcalledmewiq menjawab: "Ga apa-apa kok, Bang Nyol. Aku selalu menanti cermismu."

*termangu*

@DonnyCrushbone menjawab: "Siap, Nyol. Kami selalu setia menunggu cermismu!"

*terperangah*
Mungkin dialah orang tersabar pertama versi majalah Playboy.


Itulah beberapa reaksi yang ditunjukkan LOLers and Parabebep saat menanggapi kabar keabsenan gue untuk nyermis. Nggak bisa gue tampilin semua, tapi komentar-komentar yang diposting udah mewakili semua reaksi.

Mendengar kabar buruk itu menyebalkan memang, ya. Apalagi kalau berhubungan sama kepentingan pribadi kita. Cuma satu hal yang harus kita sadari, bahwa kedewasaan dalam bersikap tidak pernah ditentukan oleh banyaknya angka usia, melainkan besarnya hati kita. Seperti ilmu yang bisa didapat dari pengalaman, hati yang besar tidak selalu demikian. Kadang dia adalah bakat yang dianugerahkan Tuhan, atau cinta yang tercurahkan dari orang-orang yang tepat, dengan cara yang tepat.

Saat kalian membaca tulisan ini, mudah-mudahan bisa membakar perspektif yang berbeda dari seonggok hati yang menggantung di dada kananmu, ya. Membuatnya semakin terlatih dan terasah untuk menunjukkan reaksi yang lebih bijak akan kabar buruk yang mungkin bakal kalian hadapi besok, atau lusa.

Jika kalian percaya "kamu adalah dengan siapa kamu bergaul," percayai ini juga, "seberapa besar hatimu, bergantung dari seberapa kuat kamu menerima kebenaran dari kabar yang seburuk-buruknya."

Selamat buat @DonnyCrushbone yea. Lo berhak menyabet gelar sebagai si "The biggest heart of the year" versi gue. Begitu dibuka pre-order nanti, satu buku gue bakal mendarat di kediaman lo, dan lo bakal jadi pembaca pertama kisah "Udin" gue yang menggetarkan hati. Hell yeah. Buat yang lain, buku ke-2 gue baru bisa dikenyot 14 februari, ya. Numpang promo.

Siapapun yang udah mampir ke warung gue yang sederhana ini, thankiss, thanks an kiss bertubu-tubi buat lo. Sampai ketemu lagi di next post-yang-entah-kapan ... 
*cipok melengkung*


Oya, kalau kamu nggak mau ribet nge-cek video halloween trick itu, langsung aja ke sini, atau ke sini. Dianjurin buat ditonton dua-duanya, ya. 

8 comments:

Emii Emii said...

hwaaaa.... bener banget! gak mudah menerima kabar buruk.

intinya, manusima memang harus berusaha untuk selalu berpikir positif

ndre said...

ada anak yang ketawa2 waktu nyokapnya ngaku gitu terus di scene selanjutnya dia megang permen nerds terakhirnya sambil ngomong, "you didn't eat all the candy!" ... aaa unyu maksimal!!

dewi milah said...

sabar menunggu tgl 14feb :')

zee ashter said...

First time mampir k blogg'nya onyol ...
Asik..menarik n...okelah kalo begitu.. :D

Unknown said...

Terharuuuu....
*Sabar nunggu valentine

Unknown said...

Ciyyee onyol ngeblog :D

Megalia Kelana said...

i cry nyol.. suddenly miss Mum.. sebodo sama cermis lu yg ga tayang2.. tapi entri lu and video yglu share really made me cry.. congrat!

tridraft said...

nyambungnya dimana nyol? judul, opening ama ending? tleekk

Post a Comment